Klo tidak salah ingat, jaman saya kecil ada lagu anak yang salah satu liriknya "ingat-ingat pesan mama..", eh setelah saya coba tulis ternyata pesan mama yaa, bukan pesan nenek (tidak apa-apalah, biar judulnya tidak melanggar hak cipta :D)
Perjalanan liburan kemarin tertuju kerumah saudara untuk silaturohim, maka jadilah banyak bertemu saudara-saudara beberapa generasi baik atas maupun bawah. Dari keluarga kakek(generasi 1) yang memiliki tujuh orang anak (generasi 2) yang sudah beranak (generasi 3) pinak (generasi 4), banyak obrolan yang tertuang didalam silaturohim tersebut. Karena jarang bertemu, akhirnya tema masalalu menjadi efektif sebagai bahan pembuka perbincangan.
Saya sebagai generasi 3 sebagai cucu, masih merasakan banyak pelajaran yang didapat dari generasi atas. Begitu pula para sepupu (satu generasi dengan saya berarti) sabagai tuan rumah yang dikunjungi pada kesempatan ini merasakan hal yang sama dengan saya.
Nenek kami meninggal tahun 2008. Ditahun itu, usia kami sudah cukup remaja hingga bisa menyerap informasi dari sekitar. Di usia senjanya, dalam banyak kesempatan nenek menasehati kami para cucu untuk menjada silaturohim. Seperti yang beliau sampaikan kepada saya, untuk selalu berkunjung kerumahnya dan saudara lain. Ternyata tidak kepada saya saja pesan senada di sampaikan. Kepada sepupu, beliau berpesan jangan hanya berkunjung kerumah nenek tapi juga kunjungi rumah uwa(kakak dari orang tua) dan bibi (adik dari orang tua).
Saat itu kami hanya iya-iya saja karena belum terlalu faham, jika berlibur ya sama dengan kerumah nenek. Tanpa kami ngider, saudara lain akan langsung datang jika tau kami datang. Dan ternyata pesan tersebut baru terasa maknanya saat ini. Saat beliau sudah tidak ada. Kebiasaan keluarga besar dulu mulai luntur. Rumah utama yang dulu sebagai rumah penampung anak-cucu dari nenek sudah sunyi.
Ingat-ingat pesan nenek.
Untuk selalu silaturohim, menjaga hubungan dengan saudara, berkunjung kerumah mereka. Hal tersebut mulai terasa dibutuhkan saat sekarang ini. Disaat generasi penghubung itu satu demi satu mulai pergi.