Tuesday, December 16, 2014

atasan NIBRA'S












atasan by NIBRA'S tersedia banyak pilihan.
harga Rp 118.000
na10 Rp 128.000

Thursday, November 6, 2014

Tiga Lingkaran

Lingkaran kecil, lingkaran kecil, lingkaran besar...
Ditemani lagu anak-anak ini jadi ingin buat tulisan tentang lingkaran.. :P
Kita hidup dengan berdampingan bersama orang lain, kadangkala banyak hal yang harus di perhatikan untuk membuat kehidupan ini terasa lebih menyenangkan. Karena seringkali dengan ketidak selarasan antara apa yang kita perbuat, keinginan kita berbuat, ataupun apa yang orang lain perbuat kadang menyulitkan diri untuk mendapatkan rasa nyaman dalam diri.

Jurus terakhir yang biasa saya lakukan adalah "sudahlah". Selama saya tidak melanggar ketentuan yang sudah ada, saya lebih memilih mundur teratur dari lingkungan yang tidak memberikan kenyaman tersebut untuk pindah atau membuat lingkungan baru yang nyata-nyata bisa membuat saya nyaman (Huuu.. jurus terakhir tuh harusnya dibuat belakangan. Sudah tamat dong ceritanya secara jurus pamungkasnya sudah keluar.. >,< )
Okeh.. Pura-pura saja kalian belum tau jurus terakhir itu. Biar tulisan ini bisa berlanjut. Setuju??
Baiklah, mari kita lihat apa yang mau saya tulis berikutnya. Apakah ada hubungannya dengan lingkaran-lingkaran.. hanya saya yang tau, karena memang belum saya tuliskan..(Chi sudah teriak "makin bertele-tele aja ini orang..:@ ")

Untuk mempermudah diri mendapatkan rasa yang diinginkan biasanya saya membuat tiga buah lingkaran secara bertumpuk dengan ukuran yg berbeda. Jadi jika dilihat akan ada lingkaran kecil, lingkaran sedang, dan lingkaran besar.
1. Lingkaran yang paling dalam (kecil)
Saya namakan lingkaran kendali/ komitmen.
Disana kita bisa menerapkan komitmen untuk diri tentang apa-apa yang ingin kita lakukan. Disana juga kita bisa memegang kendali dari lingkungan tersebut. Contoh kecilnya, jika kita berada dirumah, biasanya ruang kendali kita adalah kamar. Karena disana kita bisa melakukan banyak hal atau apa saja tanpa terganggu atau mengganggu penghuni rumah lain. Dan kita bisa lebih leluasa mengekspresikan perasaan jika ada orang lain melakukan sesuatu dalam kamar tersebut diluar kehendak kita. Intinya kita memiliki "kuasa" selama berada di dalam lingkaran ini karena apa-apa berada dalam kendali kita.

2. Lingkaran yang tengah (sedang)
Saya namakan lingkaran pengaruh.
Ruang lingkup lingkaran ini lebih besar dibanding lingkaran kendali. Disini kita bisa melakukan sesuatu yang walaupun mungkin bukan lagi dalam kendali kita, tapi jangkauannya masih dekat, sehingga masih bisa kita pengaruhi. Seperti halnya dirumah, kita masih bisa mendekorasi ruang tamu sesuai selera kita, dengan riquest ke ayah saat akan membeli sofa misalnya. Intinya, walaupun berada diluar kendali kita, kita masih bisa mengupayakan lingkungan tersebut agar sesuai dengan kenyamanan kita dengan berkompromi dengan orang lain yang berada dalam ruang tersebut.

3. Lingkaran paling besar
Saya namakan lingkaran peduli.
Ruang lingkup lingkaran ini yang paling besar dibanding cakupan lingkaran lain. Seperti pribahasa "makin tinggi sebuah pohon, akan semakin kencang angin yang menerpa". Kurang lebih seperti itu. Karena lingkupnya sudah sangat luas, kadang kala kita sudah tidak memiliki kendali ataupun pengaruh dalam lingkaran ini. Seperti halnya kita yang sudah tidak bisa mengurusi rumah tetangga.. :P
Walaupun kita berada didekatnya, namun memang kita tidak bisa melakukan tindakan nyata secara langsung. Jika berada dalam lingkaran ini, kita bisa berempati dengan perduli terhadap lingkungan tersebut. Saat kita memberikan masukan untuk perubahan yang sekiranya kita anggap baik, maka janganlah "ngambek" saat masukan itu tidak diterima.

Begitulaahh.. (apa coba..^^')
Baiknya kita dapat memposisikan diri dimanapun berada. Memang bukan hal yang mudah, tetapi disanalah kita belajar. Lakukan klarisifikasi jika ada sesuatu hal yang membuat tidak nyaman, dimana kesalahannya, dimana posisi kita, apa yang "sudah" kita lakukan, apa yang "bisa" kita lakukan dan banyak hal yang bisa kita evaluasi untuk mendapatkan keadaan yang nyaman.

Hal lain, "jangan selalu memakai kaca mata kita. Cobalah memakai kaca mata orang lain" (pinjem juga boleehh)
Sering kita saat berada diposisi tertentu, selalu melihat "hanya" dari sudut pandang kita. Lupa bahwa ada banyak orang lain disana, dan kita tidak akan tau kondisinya jika tidak melihat dari sudut lain. Sesekali cobalah melihat dari perspektif (sudut pandang) yang lain, bisa jadi kita merasa kurang nyaman terhadap sebuah lingkungan dikarenakan kita yang memaksakan lingkungan tersebut menuruti keinginan kita, padahal kita tidak punya kendali disana. Atau mungkin memang lingkungan itu yang "sudah" tdak cocok dengan kita karena tidak bisa menemukan titik yang sama untuk kenyamanan bersama.

So, selamat berkreasi dengan lingkaran-lingkaran anda. tentukan dimana posisi yang tepat, dan boleh qo pinjem-pinjem kaca mata orang.. :P

Lingkaran kecil.. lingkaran kecil.. lingkaran besaarr.. *lanjut nyanyi


*sepotong pelajaran yg masih diingat. moga tidak salah mengartikan.

Wednesday, November 5, 2014

NIBRAS model nb75- nb95

nibras mengeluarkan bayak model baru untuk menambah koleksinya.. :)
silakan dilihat-lihat yaa..



















HARGA
nb 75, 76, 95 Rp198.000
nb 77,78,84,86,88 Rp180.000
nb 79,80,82,83,85,87,89,90,91,92,93,94 Rp168.000

Sunday, October 12, 2014

Perangai

Seringlah kita mendengar "ambilah manfaat, pelajaran,hikmah dari mana saja.."Ada sebuah kejadian yang saya anggap menarik terkait hikmah. Suatu ketika ada seseorang yang begitu giatnya menyampaikan kata-kata baik yang penuh dengan hikmah. Dengan bahasa ringan, tidak berbelit, dan mudah difahami, menjadikan orang tersebut "dinilai" sebagai orang yang dewasa, bijaksana, dan berwibawa.
 

Terlepas dari kemampuannya membuat tulisan-tulisan baik, orang tersebut memposisikan tulisannya untuk tidak di diskusikan. Hanya perkara sederhana, jika ada manfaat silakan diambil, namun jika tidak setuju jangan melakukan kontra di tulisan yang dia buat. Dia persilakan membuat tulisan lain yang sekiranya baik untuk orang-orang yang kontra dengannya. Hohoo arogan memang, tetapi berhubung mungkin memang dia tidak mencari dukungan maupun persetujuan orang lain dari tulisan yang dibuat, memilih membuang komentar-komentar negatif yang sekiranya masih ada di sekitar tulisannya.
 

Beralih ke kubu kontra akan tulisan orang tersebut. Di awali dari niatan mencari kebenaran, maupun melakukan penbenaran, orang-orang yang kontra ini dengan "riang"nya melakukan penolakan pada tulisan yang dari awalnya sudah terlebel tidak menerima penolakan.

Kadang memunculkan senyum atas kejadian-kejadian diatas.
* Ada orang yang mau melakukan kebaikan dengan caranya sendiri tanpa mau mendengarkan tangapan miring orang lain terhadap apa yang dia sampaikan.
*Ada juga orang-orang yang begitu rajinnya masuk kesarang orang lain hanya untuk melakukan penolakan. yang dia sudah ketahui sendiri bahwa tempat yang dia masuki itu memang tidak sejalan dengan apa yang dia inginkan.
*Ada orang yang sesuka hatinya melabelkan "nilai" terhadap orang lain. Dan di lain waktu label tersebut akan diganti jika sudah tidak sesuai dengan seleranya.

*Bahkan ada juga kumpulan orang yang membuat persatuan kontra terhadap orang lain, dan tidak berkontribusi aktif terhadap apa yang dianggapnya benar. rajinnya memangkas rumput tetangga, sampai lupa menyiram tanaman di halaman sendiri.

Ambilah manfaat dari banyak tempat. untuk hal remeh, tak usahlah aktif melakukan penolakan. Selama tidak mengganggu agama, kestabilan dan keamanan negara, rasanya bermalas-malasan mengurusi hal yang akan terlupakan karena bukan hal penting juga diperlukan.

berbaik-baiklah.
lihat halaman kita, sudah disiramkah?,
sudah di gemburkankah?
sudah mencari bibit-bibit baru untuk memperindah taman kita kah?
berkunjunglah ke tetangga, barangkali dari sama bisa mendapatkan tips merawat taman yang efektif.
mampirlah ke berbagai tempat yang dimau, bisa jadi disana ada ilmu baru untuk bercocok tanam.

*obrolan sore hari ditengah aktifitas menyiangi rumput liar disekitar pot bunga.

Thursday, September 18, 2014

Tempat yang tepat

Diawali dengan sebuah kisah yang sudah sangat familiar tentang seorang anak, ayah dan seekor keledai. Hehe karena sudah familiar jadi tidak usah saya ceritakan lagi yaa.. (huuu bilang aj males :p)


Yaaa pokoknya poin cerita tersebut adalah dimana apapun yang dilakukan selalu dinilai salah oleh orang lain.

Saat ayah dan anak tersebut menunggangi keledai, orang akan berkata "sungguh tidak punya hati kah kalian, keledai sekecil itu ditunggangi oleh dua orang. Belum lagi dengan beban barang bawaan kalian yang banyak itu.."

Kemudian saat sang ayah turun dan membiarkan sang anak yang menunggangi keledai tersebut, ada lagi yang berkata "anak macam apa itu yang membiarkan ayahnya menuntun keledai sedangkan dia enak-enakan diatasnya.."

Saat sang anak turun dan membiarkan ayahnya yang menunggangi keledai, apa mau dikata, selalu ada saja orang yang berkata "sungguh orang tua yang tidak menyayangi anaknya,dia biarkan anaknya itu berjalan kaki".

Bahkan saat akhirnya ayah dan anak tersebut berjalan kaki, masih tetap saja ada orang yang berkata "apakah kalian ini bodoh? kalian memiliki hewan yang bisa ditunggangi, tapi kalian malah berjalan kaki. apa gunanya kalian membawa hewan tunggangan kalau begitu..?"

Kurang lebih seperti itu ceritanya..:)


Begitulah, sering kita menghadapi situasi seperti itu. Saat kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Walau apapun sudah kira coba lakukan. Kita melakukan ini untuk menyenangkan orang yang ini, tapi ada orang yang lain tidak suka dengan itu, saat kita mengikuti yang itu, yang ini mencibir karena tidak setuju.


Tapi disatu ketika, saya menemukan kelanjutan analogi tersebut yang bisa membuat saya terbuka.."AHAA" kira-kira seperti itu :P


"mungkin kita tidak bisa menyenangkan semua orang, namun jika harus dimusuhi atau tidak disenangi, maka biarlah kita tidak disenangi oleh orang yang tepat.."

Sempat berfikir, apapun rasanya, yang namanya dimusuhi itu tidaklah menyenangkan. Namun dibalik itu juga sambil memikirkan apa maksud dari ungkapan tersebut. "tidak di senangi oleh orang yang tepat.."

kembali.."aha"...

Saat kita melakukan hal baik, akan ada orang yang tidak suka akan hal itu. Ya, mereka adalah orang-orang yang tidak menyukai kebaikan. Dan saat mereka memusuhi kita, maka bersyukurlah karena kita benar, dimusuhi oleh orang yang tepat. Karena biar bagaimanapun orang-orang yang tidak menyukai kebaikan akan selalu memusuhi orang-orang yang berbuat baik.

Disinilah yang saya sebut dengan tempat yang tepat. Hitam-putih itu sebuah ketentuan, bahkan yang dibilang abu pun lebih condong kearah hitam, makanya kita dilarang berada diposisi abu. Jika barada disana, lebih baik tinggalkan. Seperti itulah kira diajarkan.

Jadi untuk kita- kita yang mungkin terbebani dengan perlakuan lingkungan yang tidak bersahabat, atau keadaan yang membuat tidak nyaman, cobalah untuk berhenti sejenak untuk melihat kembali apa yang lalu sudah kita lakukan, terka posisi kita dimana. Hal yang baik kah? jika begitu jangan khawatirkan lingkungan yang tidak bersahabat tersebut, karena kita sudah berada ditempat yang tepat. Walaupun bisa jadi yang memberikan respons negatif itu tidak hanya satu-dua orang, tapi banyak orang. Dari sana kita bisa menilai lingkungan tersebut. Bukan tidak mungkin kita ternyata berada ditengah-tengah lingkungan yang 'tidak baik', sehingga saat kita melakukan hal baik, itu akan dinilai salah oleh mayoritas penghuni lingkungan tersebut..:)

Nibra's Teen

Nibras teen produk baru by Nibras yg di peruntukan anak agar belajar memakai busana muslimah.
Atasan berbahan kaos membuatnya nyaman saat dikenakan. Dan dengan warna- warna cerah membuat anak terkesan ceria dan tidak hilang sisi kebeliaannya.

















HARGA:
NT01-03, NT 05-14 (XS-M: Rp 199.000) (L-XL: Rp 209.000)
NT04 (XS-M: Rp 209.000) (L-XL: Rp 219.000)

size pack Nibra's Teen

UKURAN LEBAR BADAN PANJANG KAOS PANJANG ROK
XS 36,5 cm 64 cm 85 cm
S 39,5 cm 67 cm 88 cm
M 42,5 cm 70 cm 91 cm
L 45,5 cm 73 cm 94 cm

Wednesday, September 10, 2014

Memahami.. Di fahami

ingin difahami..
"Jangan hanya maunya di fahami. Tapi cobalah untuk memahami orang lain.."
sudah.. Hal itu sudah di coba dilakukan. Tapi ternyata masih ada yang kurang.."memang kadang menyusahkan ya..ada kalanya kita ingin di fahami tanpa harus kita menceritakan apa yang sedang kita alami..."

hehehe..dialog-dialog itu berkelebat dalam fikiran. Kadang suka berfikir, egois juga ya jika kita mau orang membantu menyelesaikan masalah kita, tapi di sisi yang lain juga kita tidak mau menceritakan apa yang sedang kita alami. Kita kadang beranggapan.."harusnya mereka tau apa yang sedang saya rasakan.."
bahkan suatu ketika, saat sedang berusaha memahami teman dengan mendengarkan permasalahan dia, teman tersebut berujar.."kamu mah enak..tidak pernah punya masalah..tidak seperti saya." Mendengar kalimat itu,jadi senyum sendiri..oohh..jadi itu yang terlihat..."tidak punya masalah".

"Diantara mata kebajikan adalah menutupi musibah sehingga orang lain mengira bahwa kita tidak pernah tertimpa musibah." Abdullah bin Muhammad al-Harawi.


Tapi dibalik itu, sebenarnya ingin. Ingin sekali mengutarakan klo saya tuh sedang sedih,klo saya tuh sedang resah. Bahkan kadang ingin bilang juga klo saya tuh sedang marah. Tapi..selalu berujung tapi..

cobalah untuk memahami..
Ya.. Kita tidak hidup sendiri. Kita hidup dengan berinteraksi bersama manusia yang lain, kita hidup dalam lingkungan, dan dalam lingkungan tidak bisa seenaknya, dibingkai dengan aturan-aturan agama pastinya, minimal ada norma-norma sosial yang harus dipenuhi.

mencoba untuk memahami..
Banyak masalah yang sedang dihadapi teman-teman seperjuangan, yang kadangkala memerlukan tenaga lebih untuk ikut berusaha membantu mencari jalan agar memudahkan penyelesaiannya. Tapi juga ingin rasanya bilang.."ayo kita sama-sama cari solusi..jangan hanya berandai-andai 'lebih enak dulu..kenapa..kenapa..seandainya..' itu tidak dapat merubah semua.ini tuh masalah kamu.."
namun kembali..semua itu tidak terlontar..karena berusaha untuk memahami.. mungkin sedang dalam kondisi kurang baiknya.. mungkin ada hal lain yang mengganggu fikirannya.. mungkin kami yang tidak sigap melihat perubahannya.

mencoba untuk lebih memahami..
Setelah diingat-ingat, ternyata sudah lama juga tidak melihat airmatanya menetes saat membicarakan masalahnya. Bukan, bukan karena masalahnya sudah selesai. Tapi bisa jadi kepercayaan untuk memperlihatkan dukanya itu mulai pudar. Dan ternyata setelah diingat-ingat kembali, saat bercerita mengenang cerita-cerita lama, hanya berisi cerita saya..saya..kamu..kamu..jarang sekali cerita 'kami..kita..' Entah sejak kapan kebersamaan itu pudar. Tersapu dengan kesibukan masing-masing yang membuat jauh hal yang seharusnya dekat.

memulai untuk memahami kembali..

Mencoba kembali mengurai benang yang terlihat kusut ini.. Merapikan kembali ikatan yang mulai berserakan. Jika kemarin masih ada lintasaan fikiran 'sudahlah..terserah..bukan urusan saya.. Sekarang harus sudah membuangnya jauh-jauh dari bagian hati sebelah manapun. Jangan sampai ada yang tertinggal..!!

"Jangan kau berjalan pada keputusasaan, pada alam ini terdapat sejuta harapan,
Jangan berlalu mengarah pada kegelapan, pada alam ini terdapat matahari,
Kepada saudaraku yang semangatnya tengah meredup & langkahnya melemah, bangkitlah..kembalilah..
Teruskan perjalananmu bersama kafilah da'wah.. Menuju syurga Allah SWT.."

*Belum bereaksi saat melihat aksi.. Dan saat sudah berjalan jauh baru memanggil. Moga masih terdengar..
281110