Yang pernah bekerja di perusahaan Jepang, pasti tidak asing dengan istilah 5S. apalagi jika mau audit ISO waahh terasa sekali kita tidak terbiasa dengan disiplin kerja yang standar (hiksu.. :’( ). Saya bukan orang yang banyak tahu dibidang ini, tapi karena pernah bekerja di perusahaan Jepang (walau hanya bagian produksi pula :D ), namun pembelajarannya tetap melekat. So, sebenarnya apa sih 5S itu??
5S itu...
5S adalah filosofi untuk menggambarkan secara sistematik praktek housekeeping yang baik. 5S merupakan cara bagi suatu organisasi/perusahaan dalam mengatur dan mengelola ruang kerja dan alur kerja agar tercipta efisiensi. Caranya adalah dengan mengurangi buangan (waste) baik bersifat barang, peralatan, maupun waktu. 5S merupakan singkatan dari kata bahasa Jepang yang diantaranya adalah Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke. Kita masuk ke 5 point dari masing-masing S tersebut yuuk..
Seiri (ringkas)
Ringkas disini adalah memisahkan antara barang dan peralatan yang diperlukan dengan yang tidak diperluan.
“singkirkan barang yang tidak diperlukan di area kerja.”
Jadi tidak ada cerita di meja kerja (atau meja produksi yang saya alami) ada ikat rambut, handphone, apalagi tempat makan beserta isinya.
Seiton (rapi)
Menata letak benda agar mudah ditemukan dan mudah digunakan saat diperlukan.
“setiap barang di tempat kerja mempunyai tempat yang pasti.”
Bahkan saking menjaga kerapihan tempat kerja dan memastikan alat kerja ada dalam posisinya, pernah bapak Jepang yang lagi masuk ruang produksi mendapati material produksi (yang kecil banget ukurannya itu) hinggap di tempat material lain. Jadilah yang punya pos meja kerja difoto dan jadi artis dadakan.. :P
Seiso (resik)
Menjaga barang dalam kadaan bersih dan siap digunakan, serta menghilangkan kotoran atau benda asing di area kerja.
“bersihkan segala sesuatu ditempat kerja.”
Ditempat kerja saya dulu, bukan bel istirahat yang menjadi favorit karyawannya, tapi kain majun untuk membersihkan alat dan meja kerja. Setiap bagian penyedia majun datang, langsung disambut seperti menyambut abang-abang penjual baju obral.
Seiketsu (rawat)
Memelihara barang agar selalu kondisi baik.
“semua orang dapat tepat waktu memperoleh informasi yang dibutuhkan ditempat kerja.”
Merawat peralatan kerja sangat penting, karena dari sana pula dapat diketahui seberapa besar tanggug jawab kita dalam menjaga barang yang di berikan sebagai kelengkapan peralatan kerja.
Shitsuke (rajin)
Melakukan sesuatu dengan benar sesuai kebiasaan atau standar operasi pelaksanaan.
“lakukan yang harus dilakukan, dan tidka boleh melakukan apa yang tidak boleh dilakukan.”
Sebagai seorang muslim, sudah sepantasnya kita biasa dengan sikap rajin sesuai pengertian diatas. Karena tidak jauh berbeda dengan bentuk taqwa kita kepada Allah, yang melakukan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Saat di lingkungan kerja kita diharapkan melakukan hal tersebut, apalagi dalam menjalankan ibadah terhadap Allah.