Thursday, September 29, 2016

Seputar 5S di lingkungan kerja

Yang pernah bekerja di perusahaan Jepang, pasti tidak asing dengan istilah 5S. apalagi jika mau audit ISO waahh terasa sekali kita tidak terbiasa dengan disiplin kerja yang standar (hiksu.. :’( ). Saya bukan orang yang banyak tahu dibidang ini, tapi karena pernah bekerja di perusahaan Jepang (walau hanya bagian produksi pula :D ), namun pembelajarannya tetap melekat. So, sebenarnya apa sih 5S itu??

5S itu...
5S adalah filosofi untuk menggambarkan secara sistematik praktek housekeeping yang baik. 5S merupakan  cara bagi suatu organisasi/perusahaan dalam mengatur dan mengelola ruang kerja dan alur kerja agar tercipta efisiensi. Caranya  adalah dengan mengurangi buangan (waste) baik bersifat barang, peralatan, maupun waktu. 5S merupakan singkatan dari kata bahasa Jepang yang diantaranya adalah Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke. Kita masuk ke 5 point  dari masing-masing S tersebut yuuk..

Seiri (ringkas)
Ringkas disini adalah memisahkan antara barang dan peralatan yang diperlukan dengan yang tidak diperluan.

“singkirkan barang yang tidak diperlukan di area kerja.”

Jadi tidak ada cerita di meja kerja (atau meja produksi yang saya alami) ada ikat rambut, handphone, apalagi tempat makan beserta isinya.

Seiton (rapi)
Menata letak benda agar mudah ditemukan dan mudah digunakan saat diperlukan.

“setiap barang di tempat kerja mempunyai tempat yang pasti.”

Bahkan saking menjaga kerapihan tempat kerja dan memastikan alat kerja ada dalam posisinya, pernah bapak Jepang yang lagi masuk ruang produksi mendapati material produksi (yang kecil banget ukurannya itu) hinggap di tempat material lain. Jadilah yang punya pos meja kerja  difoto dan jadi artis dadakan.. :P                                                                                                                                

Seiso (resik)
Menjaga barang dalam kadaan bersih dan siap digunakan, serta menghilangkan kotoran atau benda asing di  area kerja.

“bersihkan segala sesuatu ditempat kerja.”

Ditempat kerja saya dulu, bukan bel istirahat yang menjadi favorit karyawannya, tapi kain majun untuk membersihkan alat dan meja kerja. Setiap bagian penyedia majun datang, langsung disambut seperti menyambut abang-abang penjual baju obral.

Seiketsu (rawat)
Memelihara barang agar selalu kondisi baik.

“semua orang dapat tepat waktu memperoleh informasi yang dibutuhkan ditempat kerja.”

Merawat peralatan kerja sangat penting, karena dari sana pula dapat diketahui seberapa besar tanggug jawab kita dalam menjaga barang yang di berikan sebagai kelengkapan peralatan kerja.

Shitsuke (rajin)
Melakukan sesuatu dengan benar sesuai kebiasaan atau standar operasi pelaksanaan.

“lakukan yang harus dilakukan, dan tidka boleh melakukan apa yang tidak boleh dilakukan.”

Sebagai seorang muslim, sudah sepantasnya kita biasa dengan sikap rajin sesuai pengertian diatas. Karena tidak jauh berbeda dengan bentuk taqwa kita kepada Allah, yang melakukan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Saat di lingkungan kerja kita diharapkan melakukan hal tersebut, apalagi dalam menjalankan ibadah terhadap Allah.

Wednesday, September 7, 2016

Wawasan Karawitan

1. Pengertian Karawitan
    Karawitan bukanlah hal baru, terutama bagi masyarakat Jawa Barat. Kita sering mendengar/ melihat pertunjukan gamelan pada acara-acara resmi seperti pernikahan, khitanan atau acara hajatan lainnya. Dengan perpaduan irama kecapi, , tabuhan go'ong, pukulan saron, bonang, suara gesekan rebab, maupun lengkingan seruling bambu. Hal tersebut merupakan bagian dari seni karawitan.
    Ditinjau dari segi bahasa, karawitan berasal dari kata rawi yang artinya halus atau indah. Sedangkan secara istilah, karawitan adalah kesenian yang bersifat halus dan indah.
    Berikut adalah pendapat dari para tokoh seniman :
* Menurut Raden Mahyar Angga Kusumadinata, karawitan adalah seni suara atau seni musik.
* Menurut Atik Supandi S.Kar, dalam arti yang luas, karawitan adalah kehalusan atau kesenian mengikuti seni tari, pedalangan, seni rupa dan seni sastra. Dalam arti yang khusus, karawitan adalah seni suara daerah yang berlaras perog salendro.

2. Pembagian karawitan
    Karawitan terdiri dari tiga unsur,
- sekar : suara-suara manusia
   Penyanyi dalam seni gamelan disebut ngawih. Pencipta lagu disebut juru kawih, sedangkan aransemen dinamakan rumpaka.
- gending : suara alat musik (biasanya alat-alat musik tabuh/pukul).
- sekar gending : gabungan/ campuran antara suara manusia dangan alat musik.

3. Waditra
    Waditra adalah sebutan untuk alat musik atau instrumen musik tradisional di tanah sunda. Waditra sendiri di klasifikasikan kembali berdasarkan cara penggunaannya. Seperti :
* Waditra tiup: suling, terompet
* Waditra takol (pukul): saron 1, saron penerus (saron 2), bonang, jengglong, go'ong
* Waditra tepak: kendang
* Waditra keset (gesek): rebab
* Waditra petik: kecapi
* Waditra geter (goyang): angklung
    Tangga nada yang digunakan waditra suling adalah wentra tonis. Wentra artinya lima, sedangkan tonis artinya nada. Kelima nada tersebut adalah : da (1), mi (2),  na (3), ti (4), la (5), da (!). Untuk tiupan tinggi maka tiap not diberi titik dibawah.
- bunyi Da lubang suling dibuka semua,
- bunyi Mi lubang ditutup satu, dibuka tiga,
- bunyi Na lubang dititup dua, dibuka dua,
- bunyi Ti lubang ditutup tiga, dibuka satu,
- bunyi La lubang ditutup semua.

4. Contoh penulisan tangga nada
    Contoh lagu berjudul Tanah Sunda, ciptaan mang Koko.

Suling
I 0 02 21 5 l . 04 334 5 l
I . 03 45 1 l 4 5 1 2 l
I . 03 33 2 l . 02 15 2 l
I . 05 12 3 l 21 21 34 5 l

Saron 1
5150 5150 2320 2320 2320 2320 5150

Saron 2
333.333.222.222.444.444.111.111.333.333.222.222.444.444
Ket: cara memainkan saron (baik saron1, maupun saron2), adalah tangan kanan memukul lempengan, sedangkan tangan kiri memegang lempengan yang dipukul.

Bonang
5/5 5/5 5/5 5/5 2/2 2/2 2/2 2/2 2/2 2/2 2/2 2/2 5/5 5/5
Ket: bonang terdiri dari dua set yang dipukul bersamaan.

Gong
P P PP G
Ket: set go'ong terdiri dari dua buah,
P= pul, gong yang ukuran lebih kecil.
G= gong, gong yang ukuran besar.

Kendang
DTPT DDD
Ket: set kendang ada dua buah. Satu berukuran besar, diletakan tidur sehingga ada dua sisi yang bisa dipukul. Sisi atas dan bawah. Kemudian yang dua berukuran kecil, diletakan berdiri.
D= Dong, bagian terlebar dari bagian kendang besar. Berbunyi dong.
T= Tuk, bagian kendang kecil, yang posisinya berdiri.
P= Pak, bagian yang lebih kecil dari begian kendang besar.

Ket: lirik lagu Tanah Sunda karya mang Koko
Ket: para pemain gamelan
Ket: suling bambu dengan empat lubang