Tuesday, December 8, 2015

Pohon Apel George


Diceritakan suatu ketika saat musim apel, pohon apel di pekarangan rumah George berbuah sangat lebat. Hal itu tidaklah aneh karena ayah George memang sangat menyayangi pohon apel tersebut, sehingga dirawatnya dengan baik dan rajin diberi pupuk.

Suatu hari saat puncak panen, dengan ranumnya buah-buah apel itu bergelayut pada tangkai-tangkai pohon menggoda untuk dipetik. George merasa tertarik, dan segeralah dia mengambil tangga untuk naik ke pohon tersebut dan mengambil beberapa buah apel.

Sore hari saat sang ayah pulang dari bekerja, dia melihat ada jejak orang yang menaiki pohon apelnya. Kemudian beliau bertanya kepada George yang saat itu memang hanya ada dirinya seorang dirumah, "George,apakah kamu tahu siapa yang memanjat pohon apel itu?”
Dengan salah tingkah dan takut dimarahi, George menjawab “saya tidak tahu ayah.”
Setelah diam sejenak dan sambil menarik nafas panjang, sang ayah lalu berjalan ke arah gudang sambil berkata “hmm…baiklah..”
George merasa bingung terhadap sikap ayahnya dan mengikuti langkah ayahnya dari belakang. Dia melihat ayahnya mengambil sebuah gergaji. Dengan penasaran George bertanya “apa yang akan ayah lakukan dengan gergaji tersebut?”
“ayah akan menebang pohon apel itu,” kata ayahnya.
“bukankah ayah sangat menyayangi pohon apel itu?”
“iya, ayah memang menyayangi pohon apel itu, tetapi ayah tidak mau karena buah dari pohon itu anak ayah menjadi seorang pembohong."

Dengan raut wajah penuh penyesalan, George kecil berjalan kedalam rumah, tidak lama kemudian keluar dengan dua buah apel ditangannya. "Maafkan aku ayah, aku tadi memanjat pohon itu lalu memetik buahnya. Ini..," kata George sambil memperlihatkan buah apelnya.
Ayah yang sudah menduga hal tersebut berkata, " lain kali jangan pernah mengambil apapun yang bukan milikmu sebelum meminta ijin. Dan alangkah buruknya jika hal tersebut ditambah denga kebohongan."

*ditulis ulang dari cerita pohon apel george yg pernah didengar