Wednesday, September 10, 2014

Memahami.. Di fahami

ingin difahami..
"Jangan hanya maunya di fahami. Tapi cobalah untuk memahami orang lain.."
sudah.. Hal itu sudah di coba dilakukan. Tapi ternyata masih ada yang kurang.."memang kadang menyusahkan ya..ada kalanya kita ingin di fahami tanpa harus kita menceritakan apa yang sedang kita alami..."

hehehe..dialog-dialog itu berkelebat dalam fikiran. Kadang suka berfikir, egois juga ya jika kita mau orang membantu menyelesaikan masalah kita, tapi di sisi yang lain juga kita tidak mau menceritakan apa yang sedang kita alami. Kita kadang beranggapan.."harusnya mereka tau apa yang sedang saya rasakan.."
bahkan suatu ketika, saat sedang berusaha memahami teman dengan mendengarkan permasalahan dia, teman tersebut berujar.."kamu mah enak..tidak pernah punya masalah..tidak seperti saya." Mendengar kalimat itu,jadi senyum sendiri..oohh..jadi itu yang terlihat..."tidak punya masalah".

"Diantara mata kebajikan adalah menutupi musibah sehingga orang lain mengira bahwa kita tidak pernah tertimpa musibah." Abdullah bin Muhammad al-Harawi.


Tapi dibalik itu, sebenarnya ingin. Ingin sekali mengutarakan klo saya tuh sedang sedih,klo saya tuh sedang resah. Bahkan kadang ingin bilang juga klo saya tuh sedang marah. Tapi..selalu berujung tapi..

cobalah untuk memahami..
Ya.. Kita tidak hidup sendiri. Kita hidup dengan berinteraksi bersama manusia yang lain, kita hidup dalam lingkungan, dan dalam lingkungan tidak bisa seenaknya, dibingkai dengan aturan-aturan agama pastinya, minimal ada norma-norma sosial yang harus dipenuhi.

mencoba untuk memahami..
Banyak masalah yang sedang dihadapi teman-teman seperjuangan, yang kadangkala memerlukan tenaga lebih untuk ikut berusaha membantu mencari jalan agar memudahkan penyelesaiannya. Tapi juga ingin rasanya bilang.."ayo kita sama-sama cari solusi..jangan hanya berandai-andai 'lebih enak dulu..kenapa..kenapa..seandainya..' itu tidak dapat merubah semua.ini tuh masalah kamu.."
namun kembali..semua itu tidak terlontar..karena berusaha untuk memahami.. mungkin sedang dalam kondisi kurang baiknya.. mungkin ada hal lain yang mengganggu fikirannya.. mungkin kami yang tidak sigap melihat perubahannya.

mencoba untuk lebih memahami..
Setelah diingat-ingat, ternyata sudah lama juga tidak melihat airmatanya menetes saat membicarakan masalahnya. Bukan, bukan karena masalahnya sudah selesai. Tapi bisa jadi kepercayaan untuk memperlihatkan dukanya itu mulai pudar. Dan ternyata setelah diingat-ingat kembali, saat bercerita mengenang cerita-cerita lama, hanya berisi cerita saya..saya..kamu..kamu..jarang sekali cerita 'kami..kita..' Entah sejak kapan kebersamaan itu pudar. Tersapu dengan kesibukan masing-masing yang membuat jauh hal yang seharusnya dekat.

memulai untuk memahami kembali..

Mencoba kembali mengurai benang yang terlihat kusut ini.. Merapikan kembali ikatan yang mulai berserakan. Jika kemarin masih ada lintasaan fikiran 'sudahlah..terserah..bukan urusan saya.. Sekarang harus sudah membuangnya jauh-jauh dari bagian hati sebelah manapun. Jangan sampai ada yang tertinggal..!!

"Jangan kau berjalan pada keputusasaan, pada alam ini terdapat sejuta harapan,
Jangan berlalu mengarah pada kegelapan, pada alam ini terdapat matahari,
Kepada saudaraku yang semangatnya tengah meredup & langkahnya melemah, bangkitlah..kembalilah..
Teruskan perjalananmu bersama kafilah da'wah.. Menuju syurga Allah SWT.."

*Belum bereaksi saat melihat aksi.. Dan saat sudah berjalan jauh baru memanggil. Moga masih terdengar..
281110