Saat ramadhan lalu, kelas kita kedatangan tamu Nihonjin yang sedang menuntut ilmu agama di Az-zikra Sentul. Fadiru san namanya. Di usia mudanya, beliau sudah tergerak untuk mendalami Islam dan bertekad untuk berdakwah saat kembali ke Jepang. Budaya bekerja keras nya terlihat dengan lulusnya beliau dari pesantren Az-zikra dengan bekal hafalan Quran yang subhanallah. Tidak hanya itu, Fadiru san juga berbagi cerita tentang kehidupan anak remaja seusianya di Jepang. Hal itu sangat menginspirasi teman-teman di kelas Nihongo.
.
Hari ini kitapun kedatangan kembali tamu dari Jepang. Beliau bernama Hiroshi Sone san. Beliau berprofesi sebagai terapis. Beliau berkunjung ke Indonesia selama dua bulan dan lusa adalah hari dia kembali. Hiksu :'( Sebelum kembali, Jo Sensei mengajaknya berbagi cerita di kelas kami.
Seperti biasa, tamu kami selalu disambut dengan antusias dan diminta bercerita tentang hal yang ingin kami ketahui seputar kebudayaan, kehidupan dan tempat-tempat di Jepang. Seru sekali kelas kami hari ini. Dengan pembawaan Hiroshi san yang terbuka, suasana kelas terasa begitu cair. Apalagi saat beliau memperlihatkan wallpaper HP nya, wiihh disambut sorakan kami (alasannya apa? Psstt itu rahasia kelas :D ).
Cerita ngalor ngidul pun berlanjut. Dari sukanya beliau dengan sate kambing, mendengarkan lagu Indonesia yang beliau suka, RAN "jauh dimata dekat di hati", sampai pertanyaan yg bikin ngarep "klo ke Jepang, kalian mau kemana?"
.
Karena kelas kami yang tidak memiliki uang kas, jadi tidak ada apapun yang kami siapkan (kode keras). Tapi Allah menggerakkan hati salah seorang teman untuk membawa makanan yang ada di rumahnya. Hehehe dia memang rajin membawa makanan sih dibanding saya atau yang lainnya. はい, di Indonesia kami menyuguhkan orang Jepang nasi kebuli yang notabene berasal dari Arab. Lengkap sudah. Dan sebuah kehormatan adalah saat Hiroshi san mau ikut makan bersama.
.
Setelah makan akhirnya sesi penutupan. Hiroshi san berpesan untuk semangat dalam belajar. Dan pesan khusus untuk yang belum punya SIM untuk membuat SIM (hahaha aib inii...).
Ternyata kelas Nihon go dari Rumah Cerdas dalam ketidak ada sorotan dari mana-mana (bahkan ada dari klub lain yang menanyakan apakah kelas kami masih ada :'( ). Hei, kami masih eksis. Dalam senyapnya kami masih tetap bergerak mencoba mewadahi para pemuda yang punya semangat untuk belajar.
がんばって ください。。!!