Kami menjual pakaian muslim merk nibra's yang berbahan dasar katun, denim, maupun cigaret sesuai dengan model yang ada.
harga:
Rp 158.000: nb 01,02,03,04,05,06,07,08,09,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,32,35,36,38,40,41,42
Rp 168.000: NB 37,39,43,44,46,47,48,49,51,52,53,54,55,56,57,58,59,61,62,64,65,67,68,79,80,81,82,83,85,87,89,90,91,92,93
Rp 170.000: NB 34,45
Rp 180.000: NB 33,50,52,60,63,66,70,77,78,84,86,88,94
Rp 190.00: NB 68,69
Rp 198.000: NB 71,72,73,74,75,76
sebagai wadah untuk menulis dan sesekali jualan.. ;) ambil yang baik, buang yang buruk. semoga bermanfaat. welcome.. ^___^
Friday, August 29, 2014
NIBRAS
Kata orang, buanglah sampah pada tempatnya. Seperti hal tersebut menulislah pada tempatnya. Mencoba sedikit berbagi melalui kata dari saya seorang yang sedang belajar merangkai kata :D
penonton
Sumpah serampah itu menguap bersama udara yang berpolusi,
Caci-maki juga tidak kalah beringas berhamburan berdesakan dari mulut berkepul asap rokok,
Tapi aneh kawan, semua itu terluncur bukan dalam suasana bersitegang,
Namun dari raut wajah yang menyiratkan kesenangan,
Duhai, apa yang sedang terjadi dengan segumpal daging itu,
Tertawa menyaksikan ban-ban yang dibakar,
Tersenyum menyaksikan baku hantam para pembela kepentingan bersama,
Dan bersorak saat akhirnya darah-darah itu menghiasi jalanan.
Wahai jiwa, apakah asap ketamakan itu telah menghalangi cahaya kebenaran?
Apakah nurani telah habis tak bersisa tergerogoti kedengkian kepada saudara?
Atau, apakah diri merasa paling benar sehingga cahaya kebenaran pun terlihat menyilaukan,membakar?
Untuk para penonton pertunjukan laga dalam episode kehidupan,
Mungkin dengan diamnya kalian, itu lebih membantu pelakon yang tengah berjuang,
Bukankah kita sudah pernah diajarkan,
barang siapa yang beriman kepada hari akhir apabila tidak bisa berkata baik,maka lebih baik diam!
Caci-maki juga tidak kalah beringas berhamburan berdesakan dari mulut berkepul asap rokok,
Tapi aneh kawan, semua itu terluncur bukan dalam suasana bersitegang,
Namun dari raut wajah yang menyiratkan kesenangan,
Duhai, apa yang sedang terjadi dengan segumpal daging itu,
Tertawa menyaksikan ban-ban yang dibakar,
Tersenyum menyaksikan baku hantam para pembela kepentingan bersama,
Dan bersorak saat akhirnya darah-darah itu menghiasi jalanan.
Wahai jiwa, apakah asap ketamakan itu telah menghalangi cahaya kebenaran?
Apakah nurani telah habis tak bersisa tergerogoti kedengkian kepada saudara?
Atau, apakah diri merasa paling benar sehingga cahaya kebenaran pun terlihat menyilaukan,membakar?
Untuk para penonton pertunjukan laga dalam episode kehidupan,
Mungkin dengan diamnya kalian, itu lebih membantu pelakon yang tengah berjuang,
Bukankah kita sudah pernah diajarkan,
barang siapa yang beriman kepada hari akhir apabila tidak bisa berkata baik,maka lebih baik diam!
Kata orang, buanglah sampah pada tempatnya. Seperti hal tersebut menulislah pada tempatnya. Mencoba sedikit berbagi melalui kata dari saya seorang yang sedang belajar merangkai kata :D
Subscribe to:
Posts (Atom)